Thursday, February 7, 2019

Kisah Bella (3)

.
.
Hari libur waktunya kongkow dengan Sheryl sahabat baik aku sejak 4 tahun yang lalu. Sheryl itu cantik, punya pacar tinggi putih tapi rada kaku gitu. Pacar Sheryl namanya Robi. Mereka pacaran sudah 2 tahun. .
.
"Bell, lu inget Jody ngga? Temen kerja gue" Sheryl membuka pembicaraan setelah pesanan kita datang. "Jody guru Bahasa Inggris?" jawabku sambil menyeruput matcha latte. Aku ingat Sheryl pernah cerita tentang teman kerjanya itu. Guru Bahasa Inggris yang sering ngajak makan bareng di sekolah. "Iya, dia kemaren bilang sayang sama gue" Sheryl membuka matanya lebar berusaha menunjukkan rasa kagetnya. Aku sih tidak kaget. "Ya lu bilang lah kalo lu udah punya pacar" jawabku santai. Sheryl melengos. Memainkan sedotan di hadapannya. "Ya gue ngga mungkin bilang gitu, lagian tanpa gue bilang juga dia pasti udah tau.." sahut Sheryl. .
.
Kami berdua makan sambil asik menikmati suasana Resto ala Jepang. "Jadi lu bakal gimana, Sher?" tanyaku setelah selesai makan. Sheryl tampak tidak nafsu makan saat ini. Piringnya masih utuh paling hanya terambil 2-3 suapan saja. "Jody kayak cuek aja sih, dia ngga minta jawaban" jawab Sheryl sambil menyapu pandang ke sekeliling resto. "Tapi dia ngomong gitu ada maksud lah. Dia pasti minta lu pilih dia atau Robi?" jawabku tegas. Sebenarnya aku juga tidak terlalu kenal dengan Robi maupun Jody. Menurutku, lelaki tidak ada yang suka di duakan, sama seperti perempuan. .
.
"Bell, kayaknya gue putus aja kali ya sama Robi.. Hmm.. Bosen gitu, gue pengen ngerasain yang lain aja." Sheryl berpikir. Aku menatapnya tajam. "Ya terserah lu sih, kan lu yang punya rasa. Gue sih cuma saran aja. Ngga logis lu punya pacar, tapi deket juga sama cowok lain yang bahkan udah bilang sayang ke lu." aku berusaha memberi saran agar sahabatku ini tidak bermain api. Sheryl tampak setuju namun juga bimbang.

No comments:

Post a Comment