Thursday, February 7, 2019

Kisah Bella (16)

.
.
"Mba Karin?" aku terkejut saat pintu kamarku dibuka. Mba Karin membawakanku susu hangat dan roti isi coklat keju kesukaanku. "Sarapan dulu" Mba Karin tersenyum. Sudah pukul 11 siang dan aku memang belum makan apapun. Aku meminum susu hangat sambil terus mengamati wajah Mba Karin. "Kanu mana, Mba?" tanyaku sambil menikmati roti favoritku. "Jajan Pizza sama ayahnya" jawab Mba Karin masih dengan senyumnya.
.
.
"Mba Karin ngga marah sama aku?" tanyaku refleks.
"Marah? Buat apa? Mba Karin kan sayang sama Bella, Mas Danu apalagi" Mba Karin merapikan rambutku yang sudah sangat amat berantakan.
"Aku takut, Mba. Aku bikin malu keluarga" aku terisak. Perasaan bersalah terus saja menghantui. Mba Karin memelukku erat. Pelukkannya menghangatkanku di tengah hati yang rasanya beku. .
.
"Bella tahu, nggak? Mas Danu itu teramat sayang sama Bella. Mas Danu cuma takut Bella kenapa-kenapa. Itu aja." Masih dalam pelukkan Mba Karin, aku berjanji untuk melupakan Daffa. Aku berjanji akan menuruti semua nasehat Mas Danu.

No comments:

Post a Comment