Tuesday, August 25, 2020

Koma

 ⁣

Tubuhku tak mampu aku gerakkan. Selang infus ada di sebelah kiriku, alat bantu nafas ada di hidungku. Mama dan Papa menangis tiada henti di luar kamar. Aku mendengar semuanya. ⁣

"Bangun, nak. Mama sudah masak puding kesukaanmu"⁣

Mama kini berada di sampingku, ingin rasanya aku memeluknya dan menghapus air matanya. Puding buatan Mama memang juara di hatiku. Setiap sore aku dan Kakakku selalu berebut demi mendapat jatah puding lebih banyak. ⁣

"Dek, tidur lu kelamaan. Rumah jadi sepi."⁣

Kakakku ini memang senang guyon. Kami berdua yang membuat ramai suasana rumah. Ribut karena bercanda namun sering juga ribut karena berbeda pendapat. Apapun yang telah kita lalui, kita berdua tetaplah kakak beradik yang saling menyayangi. ⁣

"Ta, maafin gue yaa"⁣

Kali ini sahabatku yang datang. Ia bersama kekasihku. Mereka penyebab aku kecelakaan. Rahasia yang mereka simpan sejak lama akhirnya terbongkar. Aku melihat jelas kalian bergandengan tangan, berpelukan dan makan malam bersama. Hatiku hancur dan emosi sampai tidak mampu mengendalikan laju mobilku. Kecelakaan itu terjadi tanpa ada yang bisa mencegah. Melihat mereka ada disini lagi dan dengan muka munafiknya mencoba meminta maaf. Rasanya aku ingin tidur selamanya. ⁣

@30haribercerita @atirecrebirah03 #30haribercerita #30HBC2014 #fiksi⁣

No comments:

Post a Comment