Tuesday, August 25, 2020

Ibu

 ⁣

"Sastra? Mau jadi apa kamu?"⁣

Ibu mencoret salah satu jurusan favorit aku di formulir pendaftaran universitas. Rasanya ingin marah namun beliau adalah orang tuaku. Aku berusaha tegar walau dalam hati berkecambuk. Aku melihat beliau memilih satu jurusan yang sama sekali tidak aku minat, kedokteran. ⁣

"Kamu belajar ya, biar lolos"⁣

Ibu memberi buku-buku sukses masuk universitas. Buku-buku tebal dan sangat amat tidak ingin aku membacanya. Aku hanya bisa mengangguk pasrah. Buku-buku itu aku buka satu persatu walau isinya tidak ada yang bisa masuk kedalam otakku. Ingin teriak namun situasinya tidak mendukung. Pergi ke gunung atau ke laut bisa jadi pilihan yang baik saat ini, namun anak kemarin sore sepertiku mana mungkin bisa.⁣

"Jangan main hape terus"⁣

Belum ada 15 menit aku berselancar di media sosial namun Ibu sudah melarangku. Sebenarnya yang ingin kuliah aku atau Ibu? Semua diatur dan semua di paksa. Aku ingin punya pilihan sendiri namun Ibu tak pernah mau mendengarkan apapun penjelasan dan keinginanku. ⁣

"Tidak lolos? Kamu mau kuliah dimana?"⁣

Jelas aku tidak akan lolos. Mengerjakan soal dan wawancara aku lakukan dengan tidak ada semangat. Aku mencoba menjawab dengan benar namun ternyata jawabanku lebih banyak yang salah. Semua buku yang aku baca tak ada yang bisa membantuku menjadi anak kebanggaan Ibu. ⁣

"Aku ngga jadi kuliah, aku kerja aja"⁣

Aku melengos pergi meninggalkan Ibu. Ibu tampak kaget dan terduduk lemas. Aku tahu betul bahwa Ibu kecewa. Aku tahu betul bahwa Ibu ingin aku menjadi dokter, menjadi anak kebanggaan keluarga. Namun Ibu lupa, aku sudah bukan anak TK yang segalanya bisa Ibu atur. Aku sudah punya pilihan hidup. Akhirnya aku memang bukan anak kebanggaan seperti yang Ibu inginkan. Aku hanya anak yang ingin dimengerti dan didengar. ⁣

@30haribercerita @atirecrebirah03 #30haribercerita #30HBC2012 #fiksi

No comments:

Post a Comment