Tuesday, August 25, 2020

Kekasih yang datang terlambat

 ⁣

"Aku maunya nikah sama kamu"⁣

Tidak terasa air mataku mengalir begitu saja saat kamu mengatakan itu. Tanganmu masih menggenggam secarik kertas undangan pernikahan berwarna keemasan kesukaan calon istrimu. Mata kita terus saling tatap tanpa tahu apa yang kita cari. Tanganku bergetar menerima undangan itu. Air mataku masih terus mengalir tak tahu kapan akan berhenti. ⁣

"Aku usahakan datang"⁣

Kataku saat mata kita akhirnya saling berpaling. Bergemuruh seluruh rasa di dadaku. Mungkin rasanya tidak akan sesakit ini jika aku tidak memiliki rasa yang sama. Mungkin juga segalanya akan lebih mudah jika kita di pertemukan lebih dulu. Mungkin juga...ah! Mengapa aku selalu mencari segala kemungkinan yang tidak mungkin terjadi? Kenyataannya saat ini kamu adalah calon suami orang dan aku hanya salah satu dari ratusan orang yang kau undang. ⁣

"Aku masih mengharapkan keajaiban" ⁣

Tanganmu berusaha meraih tanganku. Namun sayang aku harus menjauh dan menolak semua gerakan mesramu. Aku cukup tahu diri jika memang takdir kita seperti ini. Tidak perlu berusaha mencari kesempatan dalam kesempitan. Aku yakin Tuhan punya rencana lain mempertemukan kita yang tidak mungkin bersatu. ⁣

"Aku usahakan datang"⁣

Aku mengulang kata yang sama. Bukan untuk menegaskan padamu, namun untuk meneguhkan hatiku bahwa aku akan kuat. Setiap kejadian di dunia ini pasti ada hikmahnya. Selamat tinggal kekasih yang datang terlambat. Kenangan kita biarlah menjadi masa lalu. Masa depan kita tidak untuk bersama namun merasakan perasaan ini walau sebentar saja sudah cukup bagiku. ⁣

"Selamat atas pernikahan kalian, semoga bahagia dunia akhirat" ⁣

@30haribercerita @atirecrebirah03 #30haribercerita #30HBC2011 #fiksi⁣

No comments:

Post a Comment