Wednesday, July 3, 2019

PATAH (4)


          "Selamat pagi, Bang Indra" aku menyapa Bang Indra yang masih kucek-kucek mata menuju meja makan. "Wuiih ada angin apa nih seorang Rara bangun pagi" Bang Indra malah meledek namun matanya yang tadi masih sipit sekarang terbuka lebar. Aku dan Tante Linda hanya bisa tertawa melihat ekspresi Bang Indra yang lucu. Aku dari subuh sudah bangun dan membantu Tante Linda dari mencuci piring, beres-beres meja makan dan masak. Hari ini kita masak capcay, seru sekali masak bareng Tante Linda. Aku bantu potong-potong sayuran sampai di ajari menumis dan bumbu-bumbunya. Baru satu hari aku sudah merasa sangat berbakat masak, hehe maaf kalau ini sangat berlebihan.
          Kami berempat sarapan di meja makan sambil membicarakan kesiapan acara siang ini. Setiap sabtu minggu kami memang selalu sarapan bersama, karena jika hari biasa pasti Papa sudah berangkat kerja dari subuh. Tante Linda terlihat bahagia sekali hari ini, kebahagiaannya seperti menular kepada kami semua.
          Tepat pukul 2 siang Om Satria dan keluarganya datang. Mereka memakai baju bernuansa biru, sangat sejuk melihatnya. Wajah orang tua Om Satria terlihat sangat bahagia. Acara berjalan dengan lancar, semua berbahagia tanpa ada kendala. Tanggal pernikahan yang memang sudah direncanakan oleh Om Satria dan Tante Linda pun segera di setujui kedua keluarga. "Terima kasih jamuannya yang sangat hangat, kami permisi pulang dulu" Ayah Om Satria berpamitan. Kami semua bersalaman sambil mengantar mereka ke depan. Tante Linda terus saja memegangi emas yang kini melingkari jari manisnya. Aura bahagia Tante Linda sangat terterasa memenuhi rumah ini. "Bahagia selalu ya, Tante" kataku yang segera memeluknya.
           Selesai acara kami semua istirahat, dekorasi yang masih terpajang kami biarkan saja untuk menghias ruangan. "Si Obi kok ngga pernah kesini lagi?" Bang Indra yang sejak tadi main game disebelahku tiba-tiba bersuara. "Sekarang aku LDR, Bang" jawabku singkat. "Emang enak LDR?" tanyanya lagi. Aku hanya mengangkat bahu. Sebenarnya sudah lumayan lama aku tidak berkabar dengan Obi. Kesibukan kuliah di tambah kabar Tante Linda mau menikah memenuhi isi otak dan hati sampai aku lupa kalau punya pacar. Masa SMA kelas 3 hampir setiap malam minggu dia datang kerumah, tapi semenjak ia kuliah di Malang belum pernah kerumah lagi. "Bagus sih kamu kan harus fokus belajar, kalo di samperin Obi mulu malah ngga belajar kamunya" Aku hanya mengiyakan kata-kata Bang Indra. "Obi, lagi sibuk? Aku mencoba mengetik chat untuknya, tapi tidak aku kirim. Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal saat ini dan lebih baik aku menghindar dahulu. 

No comments:

Post a Comment