Thursday, December 27, 2012

Carita-ku punya cerita 3


Kamis, 20 Desember 2012 

Setengah enam aku baru bangun dan segera subuhan, maklum dimarahin mba dwi gara-gara bangun siang :p langsung beberes. Anak-anak mecah kelapa lagi.

Kita nunggu ibu-ibu sampai jam 10 tapi belum pada dateng juga. Sambil iseng nunggu si anwar nyoba alat parut dan terulang lagi tragedi fadli (centong kayu masuk kedalem alat parut) namun ini lebih parah, masuknya sampai setengah. Anwar panik namun centong ngga bisa diangkat juga, sampai kayak ada sayembara pencabutan keris sakti -.-

Setelah panik berkepanjangan akhirnya pak halbawi manggil tukang buat bantuin dan entah bagaimana caranya akhirnya bisa juga tuh keris sakti tercabut meski dengan membuat beberapa gigi parutan ompong :( 

Lama menunggu akhinya setengah sebelas barulah cahaya itu datang, ada 4 orang ibu-ibu yang datang. Meski Cuma ada 4 ibu-ibu namun demo kita tetep lanjut. Demo hari ini memang hanya masak-masak. Kalau tim VCO hanya memanen minyak dan tim nata de coco hanya inokulasi. Demo selesai jam setengah dua dan kita langsung makan kemudian sholat.

Kita kembali beristirahat, kebanyakan istirahat membuat kita bosan juga. Istirahat kita terganggu karena fadli memberi berita yang entah ini bahagia atau tidak. Besok kita harus demo di dua tempat sekaligus, duh pasti heboh ni dan yang ada dalam fikiran kita adalah siapa yang bisa pecah kelapa 20 biji besok? Sedangkan kita jam 7 sudah harus berangkat, duh.

Setelah magriban aku dan diar menemui ibu halbawi bahwa kita butuh orang untuk memecahkan kelapa besok pagi. Akhirnya kita bertiga menuju rumah seorang warga, disana ibu halbawi dan sang bapak berbincang panjang lebar dengan bahasa sunda. Aku dan diar fokus membaca teks translate di bawah wajah mereka -.-

Setelah selesai berbincang-bincang akhirnya besok si bapak bisa menolong kami, rasanya lepas banget kayak ngga perlu kupas kelapa lagi *emang?*

Selesai makan aku dan diar bermain tebak-tebakan dengan cucunya pak halbawi yaitu si Haidar dan Muhaid biasanya kita manggilnya aa dan dedek saking akrabnya sama keluarga pak halbawi. Sampai kadang keceplosan manggil pak halbawi ‘aki’ dan bu halbawi ‘nini’. Seru banget main tebak-tebakan bareng mereka, anak-anak yang pintar dan lucu tapi pemalu banget, apalagi si aa. Padahal si aa ganteng dan katanya doi rangking satu dikelas, hebat!

Selesai isya pak halbawi mengajak kami mengaji, maklum malam jumat. Setelah mengaji kita dapet kultu dari pak halbawi tentang keyakinan. Keyakinan itu ada 3 yaitu keyakinan yang kita dapat karena ilmu, keyakinan yang kita dapat karena melihat dan keyakinan yang kitda dapat dari pengalaman. Kalau salah-salah maap ya, gue ngantuk. Mungkin bisa tanya fadli dan mba dwi yang udah paham dibidang kultum :p

Setelah kultum si aki curhat dulu pernah dideketin sama 3 cewek, wah kalau udah masalah percintaan orang yang sudah menikah pasti selalu seru. Semua yang tadinya ngantuk langsung seger lagi. Pokoknya malam jumat ini sungguh seru. Diawali dengan sedih karena diingatkan dengan sosok mama, kemudian yasinan, kultum sampai nasehat-nasehat yang sangat bermanfaat untuk kita. Beruntung sekali kita bisa bertemu dengan aki, sosok yang patut dicontoh. Oh iya, doi ini lulusan peternakan IPB loh, kalau kalian liat wajahnya mungkin ngga percaya. Kita aja awalnya ngga nyangka. Dan gue ngefans banget sama aki ini, doi pinter dan rajin banget padahal umurnya udah banyak banget tapi doi ngga pernah ilang semangat dan doi selalu senang belajar. Saluuuutttt!

Karena sudah jam 10 kami pun bergegas tidur karena agenda besok sangat padat, sok artis dikit :p

No comments:

Post a Comment