Saturday, February 25, 2012

Hadiah terindah


Hari ini adalah ulang tahun Chika yang ke 8. Amel sebagai kakaknya ingin memberikan sesuatu yang spesial. Sayangnya sampai saat ini Amel belum juga mendapat ide akan memberikan apa.

“Mama!! Pasti mama tahu apa yang harus aku kasih kepada Chika!!” ucap Amel spontan kepada dirinya sendiri. Dia segera bergegas menuju kamar mamanya. Belum sempat Amel mengetuk kamar mama, Amel mendengar percakapan mama dengan Chika.
“Memangnya kenapa Chika??” ucap mama.

“Chika kan mau tempat yang luas kalau main sama teman-teman. Kalau ada kak Amel jadi engga bebas” jawab Chika.

“Tapi kan mama engga punya kamar lagi buat kak Amel” ucapan mama yang kemudian suasana menjadi hening. Amel yang mendengar percakapan ini langsung berlari keluar. Amel berusaha tidak menumpahkan air matanya yang sudah terbendung hebat.

***

Ketika sore tiba dan Chika sedang bermain dengan teman-temannya, Amel menghampiri mama yang sedang masak di dapur.

“Mah, Amel pindah ke kamar bibi aja” kata Amel tiba-tiba.

“Kenapa??” tanya mama kaget.

“Chika kan pengen kamar yang luas, biar ini jadi hadiah ulang tahunnya” hampir saja Amel menangis di depan mamanya.

“Sudah jangan di pikirkan. Kamu main saja sana..” kata mama sambil mendorong pelan tubuh Amel yang rapuh.

***

Mama dengan bibi merapikan kamar Amel dan Chika. Mama menaruh lemari panjang milik Chika sebagai pembatas tempat tidur mereka berdua. Sekarang tampak seperti ada dua kamar yang di batasi lemari. Sengaja di buat kamar Chika lebih lebar.

“Chika tutup mata dulu yaa” kata mama sambil menutup mata Chika dengan kain. Amel yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti saja apa yang di perintahkan oleh mama.

“Kita mau kemana sih ma?” tanya Chika penasaran.

“Ini mau kasih hadiah dari kakak kamu” ucap mama sambil tersenyum kepada Amel. Amel menatap mama dengan pandangan bingung.
Setelah sampai di depan kamar Amel terkejut sekaligus senang. Ini bukan hanya kejutan buat Chika namun juga buat Amel.

“TARAAAAAAAA” kata mama sambil membuka kain dimata Chika.

Chika sangat terkejut. “Makasi mama...” kata Chika sambil memeluk mama.

“Ini bukan dari mama tapi ini permintaan kak Amel. Tadinya kak Amel malah mau tidur di kamar bibi loh. Liat aja kamar kak Amel lebih kecil supaya Chika bisa punya kamar yang luar dan engga terganggu” kata mama panjang lebar.

“Kak Amel... Makasi banget ya kak...” kata Chika dengan meneteskan air mata dan memeluk kakaknya.

“Makasi kak buat hadiah terindahnya..” sambil terisak Chika terus memeluk kakaknya.



nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)

No comments:

Post a Comment