Friday, February 10, 2012

BALIKAN



Mantan kekasih adalah hal sensitif ketika kita sedang sendiri. Mantan kekasih adalah kebahagiaan masa lalu dan kepedihan masa lalu. Ketika cinta lama kembali hadir, apalah yang harus kita perbuat?




***
“Firdha, kok lu ga cari pacar lagi sih? Diantara kita bertiga tinggal lu nih yang masih jomblo” ucapan Daniar mengejutkanku. Sebenarnya siapa juga yang mau jomlo lama-lama.  Namanya juga pasangan itu di cari, tapi kalau belum ada yang cocok kan engga bisa maksa. Aku menghembuskan nafas panjang.
“Iya dha, jangan tertutup sama cowok” kali ini Singgih menimpali. Bagus ya kalian. Bilangnya sahabat tapi malah bikin galau. Kembaliku hembuskan nafas panjang.

Mungkin masa lalu yang membuatku merasa sulit untuk jatuh cinta lagi. Sering terdengar kata-kata “tidak semua lelaki itu senang selingkuh” namun kenyataannya namanya kucing pasti senang jika diberi ikan gratis kan? Ah sudahlah, ini tidak terlalu penting.
“Hati-hati dha jadi perawan tua. haha” semakin jadi mereka menggodaku. Dasar sahabat yang bawel.
“Heh kita liat aja siapa yang akan jadi perawan tua. haha” jawabku asal. Dan kamipun tertawa bersama.
***
“Hei dha, apa kabar?” ucap Adrian ketika kita bertemu di perpus kampus. Ah, mengapa harus bertemu dia? Kalau begini caranya aku makin sulit buat jatuh cinta lagi.
“Eh, baik dri. Lagi apa disini?” tanyaku basa-basi.
“Biasalah mahasiswa tingkat akhir. Mencari bahan sebanyak-banyaknya. Kamu sendiri rajin banget di perpus. Lagi ada tugas?”
“Nyari buku akuntan. Susah kalo engga punya buku itu”
“Dulu pasti kamu pinjem sama aku” ucapnya sambil reflek sorot mata kita bertemu. Rasa itu masih ada. Mengapa? Ah, ini sudah terlalu berlebihan. Aku harusnya ingat bagaimana dia dulu menyakitiku. Meninggalkanku hanya karena wanita yang senang pakai pakaian mini. Memalukan.
***
Adrian sudah berubah. Adrian sudah tidak senang dengan wanita berpakaian mini. Dia sudah fokus dengan tugas akhir kuliahnya. Berita baik dan sangat menyejukkan hatiku. Eh?
“Kamu mau temaniku ke toko buku siang ini?” pesan singat ajakan pergi setiap harinya membanjiriku. Tanpa punya alasan aku tak pernah menolak ajakkannya. Rasanya suasana dahulu kembali lagi. Saat kita sering bersama-sama dan menjalin kasih.
“Firdha, lu gila kali ya? Mau balikan lagi sama Adrian?” bentak Daniar dan di temani sorotan mata tajam Singgih.
“Cuma jalan aja, belum balikkan kok” jawabku sebisanya.
“Belum tapi akan? Lu mau nagis lagi kayak dulu?” bentak Singgih.
Aku hanya terdiam. Mereka benar-benar telah marah kepadaku. Memang mereka yang tahu bagaimana dulu aku tersakiti. Hanya mereka tempatku mengadu dan meluapkan emosi serta air mata. Namun hati tidak bisa ditebak. Aku jatuh cinta untuk kedua kalinya pada Adrian.

***
“Firdha, aku fikir kamu masih marah sama aku. Kalo aku mau kita kayak dulu lagi. Masih bisa?” ucapan Adrian terlalu cepat. Baru saja aku di marahi sahabat-sahabatku dan sekarang dia malah menyatakan cinta begini. Aku butuh waktu untuk menenangkan diriku.
“Masa lalu yang buruk tak perlu diingat dri. Aku juga masih sayang sama ...” ucapanku terhenti seketika ketika melihat seorang wanita berpakaian mini menghampiri kita dengan mata yang hampir keluar dari tempatnya.
“MAS ADRI!!! KAMU NGAPAIN DISINI? DASAR SUAMI TIDAK TAHU MALU”

***

Mencintaimu untuk yang kedua kalinya. Bukan hanya bahagia yang kedua kalinya saja yang ku dapat namun juga kepedihan yang kedua kalinya.

END


nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)

No comments:

Post a Comment