Sunday, April 7, 2013

Choki-choki

           Kuliner yang kesekian ratus kali bersama kamu. Kamu yang selalu mengajakku berkeliling kota, menyusuri setiap jalanan tikus hanya untuk mencari makanan yang baru. Kuliner kali ini kamu mengajakku menelusuri jalanan sempit di pinggiran manggarai. Aku selalu bersemangat setiap mencoba hal baru bersama kamu.

            “Bee, kamu mau pesen setengah porsi apa satu porsi nih? Atau satu setengah? haha” suara kamu terdengar meledek. Aku tersenyum kecut dan mengangkat telunjukku yang artinya aku pesan satu porsi. Terkadang aku memang suka pesan setengah porsi karena takut rasa makanannya kurang enak, namun aku lebih sering nambah karena merasa kurang kenyang.

            Kita selalu makan dalam posisi berhadapan, sama sekali tidak malu dengan ekspresi wajah kita yang beringas saat makan. Kamu yang selalu tertawa setiap melihat wajahku yang beringas. Piring-piring kita sudah bersih tak bersisa, ini berarti kita memberi nilai “good” untuk kuliner kali ini. Agenda rutin kita setelah makan adalah “nyemil choki-choki”. Kegiatan yang aneh tapi inilah yang membedakan kita dari pasangan yang lain, kita memang sesama penggila coklat.

            Sore ini kamu membawa aku pulang lebih cepat, aku setuju saja tanpa memiliki firasat apapun. Satu jam kemudian pesan singkat datang dari nomermu. “Kak, ini aku adiknya bang Tito. Aku mau gambarin kalo bang Tito tadi kecelakaan dan sekarang masih koma di rumah sakit” Air mata jatuh tanpa bisa berhenti. Kakiku melangkah dengan cepat, ingin segera bertemu wajahmu. Rindu begitu saja datang seperti mencekik tenggorokkanku. Aku sangat merindukan kamu. 

            Wajah-wajah keluargamu penuh dengan air mata. “Bang Tito udah pergi, bang Tito udah ngga akan balik lagi” suara adik kamu seperti petir yang menghancurkan hatiku. Pandangan seketika menjadi gelap dan sekotak choki-choki menyentuh tanganku. “Ini dari bang Tito. Tapi kakak jangan makan choki-choki terlalu banyak yaa, jangan sampai sakit diabetes kayak bang Tito.”

END


nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)

4 comments: