Friday, March 15, 2019

TERLALU CINTA (8)


          "Hallo?" Gweni takut-takut saat telpon di sana terangkat. "Yoo" Bastian menjawab seadanya. "Lu kenapa, Bas? Gue chat kok ngga di bales?" Gweni tanpa basa-basi. "Oh belum gue bales ya? Maaf-maaf gue tadi lagi ada kerjaan" jawab Bastian berbohong. "Kerjaan apa? Lu udah kerja?" Gweni masih tanpa basa-basi. "Bantu-bantu usaha temen aja sih, kenapa emang?" Bastian mengalihkan pembicaraan takut semakin banyak bohong. "Ngga, gue kan tadi cerita ketemu Dion" Gweni mencoba memulai namun Bastian memotong. "Oh iya soal Dion, ya udah lanjut chat aja ya. Gue mau mandi dulu nih" Bastian berbohong lagi. "Hmm ya udah, bales chat gue yaa" Gweni tetap posesif.
          Hati Gweni campur aduk. Dia senang akhirnya dapat teman yang asik di kota baru namun hatinya terasa sakit saat sikap Bastian berbeda. Ingin rasanya Gweni kembali ke rumah, namun ia masih punya janji pada Papa. "Bi, aku mau keluar sebentar ya. Mau beli makan" Gweni pamit pada Bibi dan segera keluar mencari udara segar.
          "Aku kangen kamu, Bas" ucap Gweni lirih di salah satu kedai kopi dekat kosannya. Ia menyeruput asian dolce latte, kopi kesukaan Bastian. Berharap Bastian bisa hadir di hadapannya sekarang.

No comments:

Post a Comment