Monday, March 18, 2019

TERLALU CINTA (11)


          Jakarta, kota yang sangat sibuk. Bagi Gweni Jakarta tidak kalah istimewa daripada Jogja, Jakarta tempat ia tumbuh, berkembang, bahagia, terluka dan dewasa. Jakarta memiliki banyak warna, warna yang paling ia suka adalah warna kopi. Kopi yang harumnya mampu menusuk sampai sumsum tulang belakang. Kopi yang membuat ia merasakan perasaan yang hampir saja ia tinggalkan bersama masa lalunya.
          "Wei poni apaan tuh?" Bastian tanpa basa-basi mengusap poni kebanggaan Gweni. "Iiisss apaan sih, ini kan biar gue keliatan lebih muda, hihi" Gweni menepis tangan Bastian pelan. Mereka duduk berhadapan, saling menatap dengan perasaan rindu yang menggebu. "Hei cantik, wajah baru muka lama niih" Andri membuyarkan beberapa detik mereka saling tatap. "Cantik kan gue, Bang?" Gweni berdiri agar Bang Andri bisa melihat penampilan Gweni yang terbaru. "Cantiklah.. Dari dulu juga udah cantik, sampe temen gue kepincut tuh" Bang Andri meledek Bastian. Muka Bastian sudah merah. "Siapa? Bastian? Hahaha ngga lah, Bang. Selera dia tuh yang kayak gitu" Gweni menunjuk salah satu pengunjung wanita yang berambut lurus panjang dan memakai dress hitam selutut. "Hahaha" Bang Andri hanya tertawa sambil memastikan pesanan Gweni dan Bastian tidak berubah, Asian dolce latte dan Ice caramel macchiato.
          "Eh, lu udah dapet cewek kayak gitu belum? Atau selera lu udah berubah?" Gweni masih meledek Bastian dengan menunjuk-nunjuk perempuan tadi. "Berubah kayaknya, sekarang gue suka yang pake poni gitu" Bastian tidak berani menatap mata Gweni, sedangkan Gweni sudah terkejut bukan main. "Hahaha ya kaliii, cewek ponian biasanya ngga suka cowok kayak lu sih, lebih suka cowok yang wangi maskulin gitu" Gweni menghindar. "Masteng kali?" Bastian kali ini menatap Gweni tajam. Ia kesal dengan tingkah Gweni yang selalu saja seperti ini. Hati Bastian seperti sudah tidak mampu menahan semua rasa yang membara. "Bukan, tapi Dion. Btw, gue udah jadian sama Dion. Sorry nih baru kasih kabar, soalnya ngga asik kalo lewat chat" kali ini Gweni yang tidak berani menatap mata Bastian. 

No comments:

Post a Comment