Monday, July 18, 2011

Perjalanan kelompok etnobotani2 part 7.


Karena saran dari bapak Rahmat yang bilang daerah citalahap kontrak Cuma biasa-biasa aja, kami melanjutkan perjalanan ke daerah citalahab kampung. Daerah ini biasanya memiliki keanekaragaman tanaman dan hewan karena letaknya yang dekat hutan. Kami menapaki jalanan yang semakin terjal. Berpuluh-puluh langkah kaki kami namun tak juga terlihat perumahan yang kami tuju, kami hanya melihat kebun teh dan kebun teh. Langkah kaki kami semakin gontai, bahkan lontaran semangat dari sang mentor pun tak membuat kami semangat.
DD : ayo dong semangat, tuh rumahnya dibelakang bukit ini.
Kami terus saja melangkah dengan tertatih-tatih. Sampai akhirnya kami melihat sebuah perumahan. Kami sangat senang sekali. Segera kami menghinggapi sebuah rumah yang pintunya terbuka. Semangat kami telah datang lagi.
VV : punten bu..
Ibu : mangga asup
VV : urang mahasiswa bu daék nanya-nanya masalah gunung halimun
(wah si ibu udah cukup tua, beliau tidak bisa berbahasa Indonesia. Jadi VS dan RM hanya manggut-manggut dan tersenyum kepada sang ibu. Yang mewawancarai hanya sang mentor dan pendamping)
DD : sebelumya, naminya saha enya?
Ibu : namina? Abdi? (muka malu-malu) EMOT (dengan nada seperti bilang imut)
DD : tulis tuh namanya bu mot (hehe)
DD : di dieu tanaman anu dawam dimangpaatkeun naon waé?
Ibu : ya yang mesti dimanfaatkan ya sembahyang lima waktu.
(jeng... jeng ... ngapa jadi sembahyang?)
Haha ternyata mentor kita bahasa sundanya masih agak-agak nih, jadi engga nyambung dah. Ckck (bahasa sundanya tanaman = pepelakan)

  ini ibu emot :)

No comments:

Post a Comment