Friday, January 7, 2022

Amanah

 


Jam 5 sore pikiranku sudah tidak jernih untuk dipakai berpikir. Rasanya seluruh badanku ingin segera dirumah, mandi dan tidur dengan nyenyak. Sayangnya Mr K masih semangat sekali menjabarkan ide-ide briliannya yang menurutku lebih menyeramkan daripada film pengabdi setan. Aku sebagai anak buah yang baik, mencatat semua omongan Mr K tanpa terlewat meski mata terasa sudah tak kuat.


Mr K mengakhiri omong kosongnya tepat jam 9 malam. Aku lega, lelah dan begah semua menjadi satu. Jam 9 mau naik transjakarta juga sudah jarang yang lewat. Aku membuka ponselku untuk memesan ojek online. "Nad, kamu pulang naik apa?" terkejut aku ketika Mr K sudah duduk disampingku. "Order ojek online aja pak, males jalan ke stasiun" aku berbohong. Harusnya Mr K tahu kalau jam segini, naik kendaraan umum untuk perempuan sudah tidak aman. Realitanya Mr K sudah tajir sejak lahir jadi ia sama sekali tidak kenal kendaraan umum.  


"Nad, cancel aja orderannya. Saya anter kamu pulang" terkejutnya aku saat melihat Mr K sudah siap pulang dan bilang mau mengantar aku pulang. Sebenarnya aku malas, sepanjang jalan pasti akan canggung. Namun menolak permintaan Mr K itu sesuatu yang mustahil. Mr K jalan dua langkah di depanku, langkah kakinya lebar-lebar, aku nyaris berlari agar tidak tertinggal. "Kamu itu belum punya pacar ya?" topik yang tidak pernah keluar dari seorang Mr K. "Hahaha Mr ngeledek saya ya? Yaampun sayangnya bener lagi. Jomblo saya, Mr" sekuat tenaga aku berusaha rileks menjawab pertanyaannya. Anehnya Mr K hanya diam dan tidak melanjutkan percakapan. Mungkin dia hanya berusaha sok akrab.  


Mama aku heboh melihat aku diantar Mr K. Aku selalu cerita keburukan Mr K sampai mama hafal semua perilaku bos sok buleku ini. "Ngga kamu suruh masuk itu si Mister?" mama menyikutku. Aku menghembuskan nafas panjang, malas menjawab pertanyaan mama dan aku harus segera bersih-bersih lalu istrahat karena seluruh badanku rasanya remuk.


Project unggulan Mr K akhirnya menang tender. Anehnya Mr K sama sekali tidak terlihat. Semua mata melihat ke arahku. Aku canggung sekali menjadi pusat perhatian disini. "Sungguh di sayangkan Mr K harus meninggalkan kita semua di saat project yang paling dia inginkan akhirnya goals. Kita memang tidak pernah tahu dibalik kerasnya perilaku seseorang ternyata menyimpan sejuta masalah dalam hidupnya. Kita doakan semoga Mr K mendapatkan kedamaian di sana" Ibu Dahlia menyampaikan pesan yang sangat mengejutkan. Semalam Mr K mengantar aku pulang dan pagi ini aku mendengar berita kepergiannya. Mr K bunuh diri, ia tidak lagi sanggup menghadapi drama keluarga besarnya yang tidak berujung. 


"Nadia, Mr K menitipkan project ini ke kamu. Dalam surat wasiatnya ia mempercayai kamu untuk memimpin sampai project ini selesai. Saya harap kamu bisa menjaga amanah ini. Sekian dari saya." Ibu Dahlia menatap aku tajam. Jujur aku bingung harus senang, sedih atau depresi. Semuanya menyatu dalam hati dan pikiranku. Apa maksud semua ini?


#30haribercerita #30hbc22 #scrapbook @30haribercerita #30hbc2204


No comments:

Post a Comment