Thursday, December 1, 2011

SURAT UNTUK DIRA


Mei 2010
Heiii Dira, apa kabar kamu disana? Sudah lama sekali tidak bisa SMSan sama kamu. Kenapa sih kita jadi seperti ini Dir? Padahal aku senang setiap kali berbagi cerita dengan kamu. Begadang sampai malam hanya untuk mendiskusikan bola. Bahkan kamu adalah pendengar yang baik saat aku butuh didengar. Jujur ya, aku kangen banget Dir sama kamu.

Juni 2010
Dira, kamu tahu tidak? Ternyata Bagus sahabatku yang ganteng itu *hueks* juga sependapat sama kamu. Kalian janjian ya? Ah! Kan kalian tidak saling kenal. Kenapa jadi begini semuanya? Lalu aku bisa curhat sama siapa Dir? Kamu membuatku galau. Bahkan sahabatku juga harus berpihak pada kamu. Kasihan sekali aku ya Dir. Tidak akan ada orang bernama Verdi seperti sekarang ini tanpa manusia-manusia seperti kalian. Sayang sekali aku harus memilih untuk tidak ikut dengan pikiran-pikiran buruk kalian. Apakah aku egois? Mungkin sih, sepertinya memang cinta yang membuatku menjadi buta seperti ini. Maaf Dir, kamu juga pasti mengerti mengapa aku melakukan ini kan?

Juli 2010
Dira, aku sudah hampir 2 bulan nih jadian sama Julia. Apakah kamu dan Bagus masih belum setuju? Julia sangat manis Dir, sama sekali tidak seperti yang kamu katakan. Mungkin kamu hanya cemburu buta. Maaf Dir, bukan maksud untuk mengungkit itu lagi. Tapi aku sangat menghargai perasaanmu itu ke aku kok. Meski aku tak mampu membalas. Namun kehadiran kamu ternyata aku butuhkan. Andai saja kamu mau aku jadikan adik, maka rasa sayangku akan mengalir untukmu. Baiklah, aku tahu kamu sangat tidak rela melihat aku dengan Julia. Bukalah matamu Dira, demi aku. Lihatlah Julia dengan kelembutan hatinya. Dia sangat baik. Dia juga humoris loh kayak kamu Dir, aku sering sekali tertawa sampai tidak berhenti kalau sudah ngobrol sama dia. Julia memang telah membiusku dengan aroma asmara Dir, aku sangat mencintainya. Sekarang aku mendapat pengganti kamu, setiap malam aku begadang bareng Julia. Sering kali kami SMSan sampai hampir pagi, bedanya kalo aku SMSan sama kamu pasti aku yang ketiduran. Tapi kalo sama Julia, dia yang tidur duluan. Rasanya sangat tidak enak yah. Menunggu balasan SMS sedangkan yang ditunggu malah sedang terbang di alam mimpi. Ternyata kamu sangat sabar menghadapi aku Dir, doakan aku sabar untuk menghadapi Julia yah. Oh iya Dir, aku sempet lihat Facebook kamu, status kamu kok begitu? “Topengnya akan terbuka” itu status untuk siapa Dir? Bukan untuk Julia kan? Kamu salah Dir kalau bilang dia pakai topeng, dia itu tulus banget kok. Aku merasa seperti raja setiap bersama dia. Aku benar-benar dimabuk kepayang Dir. Ah! Andai kamu juga bisa merasakan ini Dir.

Agustus 2010
Dira, Bagus sepertinya benar-benar marah nih. Apa aku salah ya? Jadi kemarin Julia dijemput oleh laki-laki. Dia bilang sih tetangganya yang kebetulan ketemu. Tapi Bagus melihat mereka, menurut Bagus mereka lebih dari sekedar teman. Tapi aku tidak percaya Dir. Masa iya Julia selingkuhin aku? Memangnya aku salah apa? Tidak mungkin kan Julia setega itu sama aku Dir? Menurut kamu gimana? Aku sudah beranikan diri bertanya langsung ke Julia. Tapi Julia bilang mereka tidak mesra kok, biasa aja. Bagus sensi banget deh sama Julia, apa jangan-jangan malah Bagus sendiri yang suka sama Julia? Aduh Dira aku bingung banget. Kenapa semuanya jadi begini. Sepertinya karma untuk aku mulai berjalan Dir. Akibat menyakiti kamu dulu. Aku minta maaf Dir, kamu jangan sakit hati ya. Aku takut karma yang datang ke aku lebih parah.

September 2010
Dira, Bagus sudah mau berteman lagi sama aku. Tapi dia tidak mau aku ajak berbicara tentang Julia. Dan kalau aku sama Julia dia tidak mau ikutan. Sepi juga deh kalo aku lagi sama Julia dan teman-temannya, aku cengo Dir. Apa yang mereka bicarakan aku engga ngerti. Tapi Julia itu sangat pengertian Dir, dia selalu menjelaskan setiap kali muka aku bete karena engga ngerti. Kadang temen-temennya juga diajak ngobrol yang topik pembicaraannya aku mengerti. Dir, apakah kamu sudah bisa melihat Julia yang sebenarnya? Julia sangat baik Dir, dia memang cocok sama aku kok. Dia tidak jahat Dir, aku bisa janji deh. Oh iya kemarin aku jalan sama Julia ke daerah jakarta pusat, lewat depan rumahmu engga ya Dir? Andai aja aku tahu letak rumah kamu, pasti aku mampir deh. Dir, doakan aku ya, besok aku ada ujian akuntansi. Haduh malam ini mesti belajar keras nih, tapi badanku lelah banget. Seharian keliling jakarta bareng Julia. Dia itu seperti pelangi aku Dir, selalu memberi warna yang berbeda distiap harinya. Indah banget Dir. Malam ini kami janji engga SMSan atau telponan karena aku besok ujian. Dir, lihatlah kebaikan hati Julia. Jangan benci dia ya Dir, orang seperti dia tidak pantas dibenci. Tadi dia juga sempat menangis Dir, ada temannya yang menggunjing dia. Ada yang bilang kalau Julia wanita murahan. Aku sangat geram mendengarnya Dir, bagaimana orang itu bisa melihat Julia murahan? Jelas sekali kalau Julai itu anak yang tahu sopan santun. Ibunya juga bilang kalau Julia itu anak yang sangat nurut. Membingungkan sekali Dir, kenapa semua orang seolah membenci Julia? Kasihan pelangiku..

Oktober 2010
Dira, kamu sudah move on dari aku? Wah andai aja aku bisa mengucapkan selamat ke kamu. Siapa lelaki beruntung itu Dir? Pasti tampan seperti aku lah ya? Haha. Jadi aku benar-benar sudah tidak ada dalam fikiran kamu ya Dir? Kamu itu adik  terbaik aku Dir. Andai saja dulu kamu tidak batu. Kita masih bisa bergembira besama sampai saat ini. Semoga lelaki itu bisa membuat kamu bahagia terus ya Dir, kalau dia menyakitimu bilang aku. Aku dengan sengat senang hati menghajar dia. Kamu itu anak baik, tidak layak disakiti. Hmm jadi ingat lagi, maaf ya Dir aku menyakitimu 
Sudah ah kita bahas yang lain, kamu tahu tidak Dir? Sekarang Julia sering murung. Ada apa ya? Sepertinya sesuatu yang hebat telah menimpa dia. Aku sendiri bingung Dir. Bahkan kemarin Julia sempat minta putus sama aku. Dunia seolah gelap Dir. Untung saja Julia masih mau aku paksa balik lagi. Aku hampir gila Dir jika dia juga harus pergi meninggalkan aku. Ada apa dengan Julia ya Dir? Kamu kan perempuan sama seperti Julia. Pasti kamu tahu dia kenapa? Bantu aku Dir..

November 2010
Dirraaaa.. tadi aku melihat kamu. Kamu melihat aku engga sih? Kok engga mau nengok ke arah aku? Karena ada Julia ya Dir? Tadi Julia juga melihat kamu loh Dir, dia jadi murung karena kamu seperti tidak mau sama sekali melihat kami. Dia merasa karena dia aku jadi tidak punya teman. Dia berhati mulia sekali kan Dir? Andai kamu tadi mendengar ucapannya Dir, dia sangat merasa bersalah padahal dia sama sekali tidak bersalah. Semakin hari dia semakin murung Dir, aku bingung. Apa yang harus aku lakukan ya Dir? Padahala hampir setiap hari aku bersamanya. Apa dia bosan padaku ya Dir? Ah aku sangat bingung Dir. Aku ingin Julia yang dulu. Julia yang sangat aku sayangi Dir. Julia yang ceria. Julia yang ceplas-ceplos dan sering melakukan hal-hal yang aneh. Kemana julia yang dulu? Aku terlalu frustasi memikirkan ini Dir, tugas-tugasku terbengkalai semua Dir, malah Bagus sudah tidak mau lagi membantuku. Dia selalu memamrahiku Dir. “Pacaran mulu sih pikiran lo Ver.” Sepertinya Bagus beneran iri dengan aku Dir. Raut wajahnya sangat merah legam setiap memarahiku. “Sadar dong Verdy, lu bukan anak ABG lagi yang harus terbuai sama cinta monyet” sedalam apapun perkataan Bagus, aku hanya bisa tersenyum. Karena aku yakin suatu saat nanti Bagus akan mengetahui bagaimana rasanya jadi aku. Mencintai seseorang yang tidak disukai oleh teman-temannya. Semoga kamu tidak mengalami nasib buruk seperti aku ya Dir.

Desember 2010
Dira, aku mau menagis. Apakah boleh seorang lelaki sepertiku menangis? Aku tidak kuat Dir, aku tidak menyangka kalau Julia berselingkuh dibelakang aku. Pantas saja belakangan ini dia malas aku antar jemput. Aku salah apa Dir? Kenapa Julia sangat tega kepadaku? Apakah aku tidak layak untuk dicintai? Aku bingung sekali Dir. Aku tidak tahu lagi harus menumpahkan rasa sakit ini kemana? Aku tahu kamu dan Bagus pasti sedang tertawa kan? Pasti kalian senang melihatku seperti ini. Pasti kalian akan bilang “Akhirnya Verdi sadar juga” iya kan? Aku sangat bingung. Aku tidak mampu berfikir lagi Dir.

Januari 2011
Selamat tahun baru Dira. Semoga apa yang kamu harapkan tercapai pada tahun ini ya. Aku balikan lagi Dir sama Julia. Dia menangis di depan rumahku. Sungguh aku tidak tega. Dan rasa cintaku yang sangat besar juga tak mampu dibendung. Aku masih sangat mencintai dia Dir. Kamu pasti tahu bagaimana rasanya menyimpan perasaan cinta kan? Dia pasti kemarin hanya khilaf. Namanya juga manusia pasti ada salahnya Dir. Kamu jangan menganggap aku bodoh ya Dir. Aku ini hanya ingin memberi kesempatan kedua. Aku yakin setelah ini Julia tidak akan selingkuh lagi kok

Februari 2011
Dira, terima kasih kamu telah menjauh dan membuatku tersadar secara perlahan. Aku memang bodoh. Dan Bagus juga akan bilang seperti itu padaku. Terlalu lama aku menyadari kebusukan ini. Aku memang bodoh Dir. Aku tahu aku memang pantas tidak memiliki teman seperti ini. Karena aku hanya umurnya saja yang dewasa tapi fikiran dan hatiku masih seperti anak ABG. Sekarang aku hanya bisa menyesal Dir. Menyesal telah tuli akan semua ucapanmu dulu. Menyesal telah buta akan penjelasan Bagus. Aku sadar bagaimana kalian membenciku sekarang. Aku sadar aku memang pantas dibenci. Aku sudah putus sama Julia dan tidak akan kembali lagi. Karena semua kebusukan dia sudah terlihat. Dia selalu selingkuh dibelakang aku. Bahkan sejak pertama kali kita jadian. Kamu boleh mentertawakan aku kok Dir. Aku tahu betapa bodahnya aku karena baru sadar sekarang. Dan aku juga sangat tidak menyangka. Julia hamil Dir. Dia sedang mengandung anak dari selingkuhannya itu. Aku tidak menyangka Julia seperti itu dibalik manis wajahnya. Aku menyesal membiarkanmu pergi Dir 


*surat-surat yang hanya ditaruh di kotak dalam kamar Verdi. Tidak pernah dibalas oleh Dira karena memang surat ini tidak pernah dikirim oleh Verdi*

2 comments: