Wednesday, August 14, 2019

PATAH (17)



           Menikmati angin malam sudah menjadi hobi baruku, aku sering duduk sendiri di teras hanya untuk menatap langit Jakarta yang makin penuh polusi. Malam minggu kali ini terasa lain, ada motor yang tidak asing lagi untukku datang secara tiba-tiba. "Bintang" suara lelaki itu terdengar sedikit berbeda. Aku yang masih belum bisa menerima kenyataan mencoba masuk ke dalam rumah dan tidak ingin bertemu dengan dia. Namun ia sekuat tenaga menahan aku, sampai aku akhirnya mau duduk bersampingan dengannya. "Gue minta maaf" Bang Ramzy menunduk, ia terlihat sangat menyesal. Aku terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. "Gue di jodohin sama nyokap gue, Bi" ia mencoba menjelaskan. Aku tetap terdiam. "Gue waktu pertama di kenalin sama Intan, gue setuju aja sama perjodohan itu. Gue pikir, gue cuma bisa ngelakuin itu buat bikin nyokap bahagia. Saat itu gue belum tahu namanya jatuh cinta, Bi. Sampai akhirnya gue ketemu lu, denger cerita lu dari Indra. Ngeliat lu nangis, ngeliat lu berjuang menghadapi setiap masalah yang ada. Gue ngga sadar kalau gue udah jatuh cinta sama lu, Bi.. Gue minta maaf kalau perasaan gue malah bikin lu sakit.. Gue ngga ada niat sama sekali bikin lu sakit, gue justru mau jagain lu biar lu ngga nangis" suaranya terdengar serak.
          "Bang Ramzy pilih aku atau Kak Intan?" entah bagaimana kata-kata itu bisa keluar dari bibirku. Aku sampai terkejut juga dengan keberanianku menanyakan hal ini pada Bang Ramzy. "Gue pilih nyokap gue, Bi" ia menunduk. "Pilihannya aku atau Kak Intan? Aku ngga bahas mama Bang Ramzy!" aku nyaris menangis. "Ngga akan ada nama Intan kalau bukan nyokap yang pilih, Bi" ia menatap mataku yang sudah berair. Air mataku tumpah, aku tidak tahu lagi bagaimana cara menahan air mata ini. "Berarti Bang Ramzy pilih Kak Intan, kan?" aku menegaskan jawabannya. "Semoga lu bisa paham, Bi" ia menatapku semakin dalam. Tatapan matanya semakin membuatku tak mampu membendung semua perasaan yang ada. Aku menangis sejadi-jadinya. "Bang Ramzy jahat. Aku pikir Bang Ramzy akan temenin aku terus setiap aku butuh, ternyata ngga. Aku ngga tahu lagi harus percaya sama siapa.." aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Aku benar-benar terpukul malam ini. 

Terdengar lagu Tak Sejalan - Vidi Aldiano di sepanjang malam..

Kuyakin kaulah yang membuatku bahagia..
Kadang kala yang lain tak dapat kupercaya..
Keinginan hati terus aku kejar
Nyatanya tak sejalan..
Ingin bersama denganmu selamanya
Namun nyatanya kau dengannya
Harapan kini hanyalah
Harapan saja..

No comments:

Post a Comment