Kamu datang dengan setangkai
bunga mawar merah ditangan kananmu. Senyumku mengembang diiringi debar jantung
yang bernada. Aku meraih bunga itu dan kamu mengecup keningku dengan mesra.
Kehangatan menjalar dari kening hingga hati. Kamu membelai mesra rambutku dan
mengucapkan ‘aku sayang kamu’ yang terdengar tulus.
Keringatmu menunjukkan betapa lelahnya ragamu, namun
aroma tubuhmu tak pernah alfa membuatku merasa tentram. Kamu duduk setengah
tidur di sofa berwarna perak tepat diampingku. Tangamu mencoba menggenggam
tangaku yang sibuk memegangi bunga mawarmu. Hangat. Hangat. Sangat hangat.
Matahari semakin semangat untuk pulang kealamnya dan
membuat suasana menjadi tenang. Kamu masih memegangi tanganku dan sesekali
mengecupnya mesra. Sorot matamu memancarkan keindahan cinta dan aku menerimanya
dengan tulus. Cinta kita yang memang tanpa syarat.
Pelukan hangat itu kamu berikan lagi di senja ini. Pelukan
tanda rindu. Pelukan yang selalu saja membuatku ingin selalu berada
disampingmu. Pelukan yang membuatku merasa cinta ini akan sempurna jika kamu
selalu melakukannya hanya denganku.
‘pip pip’ suara pesan masuk dari ponselnya membuat
kehangatan hilang seketika. Deru nafasku semakin menguat, seolah oksigen dan
karbon dioksida sedang berebut ruang di paru-paru. Kamu menatapku dengan
pandangan menyesal. Gigiku terdengar bergemerutuk kencang. ‘Maaf sayang, dia
sudah menunggu aku’ kamu memegang pipiku. Sentuhanmu kini tak lagi hangat.
Sentuhanmu terasa dingin akibat besi yang melingkar dijemarimu tak sengaja menyentuh
pipiku.
*dari blognya si Muhammad Yusuf Habibi di sini.*
Kamu mengenakan jaket kulitmu dan memelukku lagi.
Mengecup keningku dan mengambil kunci motormu. Aku meraih tanganmu dengan
cepat. Menarikmu lagi. Memelukmu dan tak mau melepaskanmu. ‘Sayang, aku harus
pulang’ ucapnya sambil terus membelai rambutku. ‘Kalau aku ngga bisa miliki
kamu seutuhnya, dia juga ngga boleh!’ ucapku tegas. Darah segar telah mengalir deras
dari goresan tipis yang kubuat dilehernya.
END
nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada
kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)
nyess... :D ditambah ilustrasinya dari habibi :D
ReplyDeletelagi nunggu komen yang empunya gambar, kalo dia suka baru lanjut gambar berikutnya. hehe
ReplyDeleteuntung cuma fiktif ya? fiuuh..
ReplyDeleteiya lah, kalo beneran horor guenya :D
ReplyDeletekenapa aku taunya telat :3 hehe oke, bentar ver. santai. ~ jangan buru buru ;)
ReplyDeletehuahaha ngefans nih gue ama gambar" lu, kalo mau pake bayar royalti ngga? huhaahaa
ReplyDelete