.
.
"Bell, nanti pulang bareng?" Randy menghampiri aku saat jam istirahat. Kelas 2 kami harus terpisah kelas karena aku masuk kelas IPA sedangkan Randy IPS. "Kayaknya kamu pulang duluan deh, aku ada tugas Kimia banyak banget" keluhku sambil mencatat ringkasan rumus Fisika yang Bu Lala tulis di papan tulis. "Aku tungguin aja gimana?" Randy memberikan tawaran. "Bella, nanti kita ngerjain Kimia dirumah Cindy aja yuk" belum sempat aku menjawab Randy, Irma sudah lebih dulu menjawab. Randy tampak kecewa namun ia tetap tersenyum. Sejak kelas 2 hubungan aku dengan Randy sedikit berjarak. Aku terlalu sibuk dengan tugas. .
.
"Bell, lu kenal Kim nggak?" Irma memulai percakapan saat kami sudah selesai mengerjakan tugas Kimia. "Kim? Kayaknya tau, kenapa?" aku mencoba mengingat-ingat. Kim anak IPS sekelas dengan Randy. "Gue denger katanya Kim tuh naksir berat sama Randy. Katanya naksir dari SMP loh" Irma menurunkan volume suaranya takut terdengar oleh Cindy yang tidak suka gosip. "Masa sih? Randy nggak pernah cerita" jawabku jujur. Irma hanya mengangkat bahunya.
.
"Bell, nanti pulang bareng?" Randy menghampiri aku saat jam istirahat. Kelas 2 kami harus terpisah kelas karena aku masuk kelas IPA sedangkan Randy IPS. "Kayaknya kamu pulang duluan deh, aku ada tugas Kimia banyak banget" keluhku sambil mencatat ringkasan rumus Fisika yang Bu Lala tulis di papan tulis. "Aku tungguin aja gimana?" Randy memberikan tawaran. "Bella, nanti kita ngerjain Kimia dirumah Cindy aja yuk" belum sempat aku menjawab Randy, Irma sudah lebih dulu menjawab. Randy tampak kecewa namun ia tetap tersenyum. Sejak kelas 2 hubungan aku dengan Randy sedikit berjarak. Aku terlalu sibuk dengan tugas. .
.
"Bell, lu kenal Kim nggak?" Irma memulai percakapan saat kami sudah selesai mengerjakan tugas Kimia. "Kim? Kayaknya tau, kenapa?" aku mencoba mengingat-ingat. Kim anak IPS sekelas dengan Randy. "Gue denger katanya Kim tuh naksir berat sama Randy. Katanya naksir dari SMP loh" Irma menurunkan volume suaranya takut terdengar oleh Cindy yang tidak suka gosip. "Masa sih? Randy nggak pernah cerita" jawabku jujur. Irma hanya mengangkat bahunya.
No comments:
Post a Comment