"Bell, kemarin Andre ke Bandung sama Ajeng" Kania memberi aku sebuah informasi yang tidak ingin aku dengar.
"Katanya mereka mau tunangan" Kania menambahkan informasi walaupun aku tidak merespon.
"Gue ke Manggarai dulu ya, mau anter pesenan" Aku melesat pergi meninggalkan Kania yang masih asik mengaduk adonan bolu.
*
"Bell, aku ke Bandung buat urusan bisnis. Aku sama Ajeng ngga ada hubungan apa-apa. Kamu harus percaya sama aku" di kereta menuju Manggarai aku bertemu Andre. Aku merasa aneh bisa bertemu dia di dalam kereta. Dia tidak biasanya menggunakan alat transportasi umum.
*
"Bell, mobil Andre kecelakaan. Andre meninggal satu jam yang lalu. Perjalanan dari Bandung menuju Jakarta" suara Kania terdengar sangat nyaring saat aku sampai rumah. Aku tak mampu menjawab apa-apa. Terbayang wajah Andre yang pucat saat di kereta.
***
"Andre, aku percaya sama kamu" kataku dengan derai air mata, namun tanganku terus mengaduk adonan kue.
"Bell, istirahatlah. Kuenya udah cukup." Kania menggenggam tanganku yang penuh dengan tepung.
"Andre, aku percaya sama kamu" ucapku lagi. Mengenangmu tak akan pernah ada kata istirahat, walau ini sudah tahun ketiga semejak kepergianmu.
@30haribercerita #30haribercerita #30HBC2030 #fiksi #30hbc20istirahat
No comments:
Post a Comment