Tuesday, April 2, 2019

TERLALU CINTA (15)



          "Gwen, aku minta maaf" kalimat terakhir yang harus Gwen dengar dari mulut Dion. Pada akhirnya hubungan mereka tidak akan baik-baik saja. Sejak awal Dion sudah bilang bahwa ia di jodohkan dengan anak teman rekan bisnis Papanya. Gwen sejak awal sudah siap untuk kejadian ini. Tiga hari Gwen hanya mengurung diri di kosan, bukan karena putus dengan Dion tapi lebih pada kehampaan jiwanya.
          Alarm ponsel Gwen kalah cepat dengan telpon dari Bastian. "Gwen, lu sakit?" suara Bastian disebrang. "Ngga kok, tapi udah 3 hari ngga keluar kamar gue, hahaha" jawab Gwen asal. Bastian segera mematikan sambungan telepon. Gwen kaget namun Gwen pikir Bastian mungkin sedang ada urusan, padahal Bastian sedang khawatir bukan main. Bastian segera menjalankan motornya ke Jogja.
          "Non, di depan ada temen non" Bi Darmi memanggil Gwen yang masih tiduran di atas kasur. "Hah? Siapa bi?" Gwen bingung, siapa juga yang datang ke kosan dia sore menjelang malam? "Bibi lupa tanya namanya" jawab Bibi Darmi dengan kemoceng di tangan kanannya. Gwen segera menuju teras kosan. "Bastian?" Gwen hampir teriak melihat siapa yang ada di teras kosannya. Bastian hanya tertawa sambil memberikan ponselnya. "Tolong cash hape gue dong, abis banget" Bastian masih senyum-senyum.
          "Dekil banget muka lu" ucap Bastian setelah menyeruput kopinya. Kini mereka sudah duduk di kedai kopi dekat kosan Gwen. Gwen tidak menjawab Bastian. "Kalo dari awal udah tau bakal nyakitin, kenapa lu jalanin?" Bastian mencoba membuat Gwen buka suara. Gwen masih saja diam. Menurut Gwen, saat ini penjelasan tentang Dion sudah tidak penting. Gwen sedang takjub dengan kedatangan Bastian yang tiba-tiba. 

1 comment: