Akhirnya Bastian kembali pada rutinitas dahulu, sendiri meneguk kopi. "Wah wah wah tumbenan lu sendirian? Gweni mana?" Andri Barista yang sudah seperti kawan sendiri menyapa. "Gweni sekarang di Jogja, Bang" jawab Bastian lesu. "Wah LDR dong lu yaa" Andri sudah duduk di kursi kosong depan Bastian. "Haha temenan doang gue mah, Bang" jawab Bastian sambil tersenyum. "Halah temen apaan.. Lu aja yang ngga berani ngomong kan? Mata lu sih udah ngomong banyak" Andri menyalakan rokok di tangannya. Bastian terkejut dengan apa yang di katakan Andri. "Maksudnya apaan, Bang?"
Andri menikmati rokoknya sambil senyum-senyum menatap Bastian. "Bas, Gwen udah pasti tahu apa yang lu rasain. Tapi lu aja yang ngga beranjak dari posisi duduk lu" Andri menemukan kata yang tepat untuk menyindir Bastian. "Gue udah coba, Bang! Sebelum dia pergi, tapi dia malah ngehindar" Bastian mengenang kejadian di depan rumah Gweni. "Mungkin dia ngga kuat LDR" Andri mematikan rokoknya yang sudah pendek. Ponsel Bastian berbunyi, chat dari Gweni. "Lu bener, Bang!" Bastian membanting pelan ponselnya. Andri hanya menatap iba pada Bastian.
No comments:
Post a Comment