Sudah tiga hari Rara tinggal di rumah Ghea. Rara mencoba melupakan semua masalah dalam hidupnya namun tidak pernah berhasil. "Ra, Tante Linda dateng tuh" Ghea yang masih mengenakan baju tidur menarik tanganku agar segera turun ke ruang tamu. "Rara, kenapa ngga pulang nak? Semua cemas mikirin kamu" Tante Linda mengusap rambutku yang sudah tidak berbentuk. "Aku capek.. Semua orang ninggalin aku.. Semua orang ngga ada yang peduli sama aku" aku terisak di depan Tante Linda. Aku menumpahkan semua keluh-kesah. "Tante Linda pergi, Papa pergi, Bang Indra pergi, Bang..." aku tak mampu melanjutkan kata-kataku. Air mataku tumpah dan hanya Tante Linda yang bisa menenangkan aku saat ini. "Rara.. Siapa bilang Tante pergi? Ini Tante ada disini.. Papa juga ada dirumah.. Bang Indra juga.. Semua sayang sama Rara, ngga ada yang ninggalin Rara.. Malah sekarang Rara punya Mama dan dek Bilqis dirumah.. Wah rame sekali ya" Tante Linda menenangkan aku.
Banyak sekali cara yang Tante Linda lakukan untuk mengajak aku pulang. Akhirnya aku luluh juga dengan syarat Tante Linda menginap di rumah satu malam. Suasana rumah saat aku pulang sangat hening, sepertinya Tante Linda memerintahkan mereka untuk tidak memarahi aku. "Kak Rara, mau aku buatkan teh?" tanya Bilqis dengan muka polosnya. "Gue ngga doyan" jawabku ketus. Aku masih belum bisa menerima Bilqis sebagai adik Bang Indra, apalagi sebagai adikku!
"Tante tinggal disini lagi yuk, temenin Rara" aku membujuk Tante Linda untuk tinggal dirumah lagi. "Ngga bisa, Ra. Tante kan harus temenin Om Satria" Tante Linda tersenyum menenangkan. Terdengar pintu kamarku diketuk kemudian Bang Indra masuk. "Ra, maafin gue ya. Gue bukan abang yang baik" Bang Indra ikut duduk di ujung kasurku. Aku tidak mampu menjawab, aku hanya terdiam sambil menatap Bang Indra. "Sudahlah, kalian adik kakak harusnya jangan berkelahi. Harusnya saling sayang dan saling menjaga" ucap Tante Linda. "Iya Tante, Indra udah salah ngga jagain Rara" jawab Bang Indra. Aku masih tidak bisa menjawab. Sebenarnya Bang Indra tidak terlalu salah, aku juga salah karena tidak cerita ke Bang Indra seperti biasanya. Akhirnya Bang Indra menyerah karena aku tak kunjung berbicara, Bang Indra keluar dari kamarku.
Setelah Tante Linda pulang, hari-hari di rumah sendiri tapi terasa sangat asing. Kini ada Tante Lintang dan Bilqis di rumah, mereka banyak mengerjakan pekerjaan rumah yang biasa aku kerjakan sendiri. Aku lebih sering menyendiri di kamar atau menonton televisi. "Kak Rara mau Bilqis buatkan teh hangat?" Bilqis masih berusaha baik. "Ngga usah" jawabku ketus. Bilqis berlalu ke dapur membantu mamanya lagi. Aku sebenarnya sedikit tergoda juga untuk baik pada Bilqis dan Tante Lintang namun ego dalam diri aku masih terlalu besar.
No comments:
Post a Comment