mentari pagi menyinari wajahku
yang masih layu karena kantuk. Butiran-butiran embun yang menetes dari dedaunan
menyadarkan lamunanku. "Selamat pagi mah" ucapku walau mata tetap
fokus pada butiran-butiran embun yang mirip kristal itu.
***
“Messa,
kamu dimana?” suara papa jauh terdengar. Angin pagi diam-diam membelai wajahku
hingga bulu-bulunya berdiri. Panggilan papa terus terdengar namun aku hanya
diam. “Messa, ayo pulang” suaranya semakin dekat. Aku menoleh. “Messa, sudah
lama kamu disini? Ayo sarapan nak” papa berbicara padaku dan fokus menatap
mataku. Aku mengangguk dan menggandeng tangannya. Dalam genggaman tangan papa
aku merasa hawa hangat menjalar dari tangan sampai ke pipi, hangat.
Diteras
rumah aku melihat seekor kucing putih dan cantik. Segera aku melepaskan
genggaman tangan papa dan berlari menghampiri si putih. Aku mengangkatnya dalam
pelukan dan bermain-main. “Itu kucing tadi papa beli, kamu suka?” tanya papa
sambil terus menatap mataku. Aku mengangguk dan terus bermain dengan si putih. Papa
memang selalu penuh kejutan.
Hanya
dalam waktu setengah jam papa kembali menghampiriku dengan membawa semangkuk
sup kesukaanku. “Messa makan dulu yuk” ucapnya sambil terus tersenyum dan fokus
pada mataku. Tanpa ada anggukkan dariku papa segera menyuapiku dengan sabar. Sesendok
dua sendok sampai habis semua isi dalam mangkuk itu. Walau sudah berumur 10 tahun,
aku sangat dimanja papa.
“Andai
mama masih ada disini” batinku nelangsa. Air mata menetes dari mataku. Segera aku
hapus ketika mendengar langkah kaki papa. “Messa, kamu menangis? Kenapa sayang?”
papa segera memelukku. Aku semakin terisak dalam pelukan papa. “Andai aku bisa
mengucapkan betapa aku menyayangimu pa, dan betapa aku rindu pada sosok mama”
***
Sabar Messa. Kamu harus kuat
karena hanya Messa yang papa punya saat ini. Papa sangat sayang padamu sejak
lahir. Walau kamu buta dan bisu. Dan ketika mama kamu harus pergi, mama kamu
sudah meninggalkan matanya untukmu. Dan hanya mata ini yang mampu menghilangkan
rindu papa pada mama.
nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)
nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)
No comments:
Post a Comment