Kami mulai menikmati manis dan pahitnya penelitian ini. Setiap gang kami mencari warga yang sedang santai. Akhirnya kami menemukan 3 orang pemuda yang lagi ngobrol, dari raut wajah mereka bertiga sih terlihat sangat welcome. Mesem-mesem minta digodain gitu deh. Haha ga gitu juga sih. Langsung deh kita samperin dengan semangat, nah dari ketiga pemuda ini yang paling sering ngomong adalah si bapak rahmat. Yang lainnya entah malu atau jaih deket cewek-cewek cantik kayak kita, hehe.
RM : kira-kira yang bapak tahu tentang Taman Nasional Gunung Halimun Salak ini apa ya?
Pak Rahmat : apanya ?
VV : apa aja aja pak, tanaman atau hewannya gitu.
Pak Rahmat : oh, tanaman disini mah biasa aja. Ga begitu istimewa. Hewannya juga hewan biasa, burung biasa, MACAN juga Cuma macan kecil aja, uler juga uler biasa aja paling yaa ULER PITON (nada ngomongnya biasa aja, kami berempat mangap sampe keluar iler seember)
DD : wah itu sih ga biasa pak, dijakarta ga ada tuh.
Pak Rahmat : yahh biasanya sih orang jakarta kesini Cuma mau melihat pegunungan yang alami (tangan kirinya bergerak seperti seorang pesulap ingin mengeluarkan kelinci dari topinya)
Kangen bapak Rahmat, semoga kita ketemu lagi ya pak. Mungkin tahun depan .. hehe
bapak rahmat yang ditengah. ga begitu keliatan. haha
No comments:
Post a Comment