SNMPTN

Dunia maya minggu ini diramaikan dengan postingan orang-orang yang lolos dan tidak lolos SMPTN.  Entah kenapa air mata ikut mengalir deras melihat mereka menangis lalu memeluk orang tuanya.  Teringat dulu akupun pernah merasakannya.  Melihat pengumuman lolos dan tidak lolos.  Keduanya aku menangis.  Keduanya aku harus ikhlas. Apalagi mendapat universitas negeri adalah harapanku dan kedua orang tuaku. 

Aku ingat betul waktu itu pengumuman kelulusan UI dibulan April.  Aku sangat amat berharap lolos karena bulan April adalah bulan kelahiran Bapak.  Namun sayang seribu sayang,  memakai almamater kuning hanya menjadi mimpi. Aku tidak lolos dan kedua orang tuaku pun tidak terlalu berharap.  Terlalu banyak saingan yang ingin masuk universitas itu. Aku yang kecerdasan dibawah rata-rata mana mungkin bisa masuk sana :')

Kemudian ada pengumuman kelulusan UMB aku pun tidak lolos.  Padahal aku berharap banyak disana.  Ada 4 pilihan jurusan harusnya salah satu saja bisa masuk.  Apakah aku memang tidak sepintar itu?  Atau aku bahkan tidak beruntung? Kedua orang tua aku hanya pasrah,  sudahlah kuliah swasta juga tak apa.  Mau bagaimana lagi kalau otak aku memang tak sampai?  Walau jujur iri sekali saat melihat banyak teman aku sudah keterima diberbagai universitas negri apalagi universitas beralmamater kuning itu.  

Pengumuman SNMPTN adalah pengumuman terakhir yang aku sudah cukup lelah melihat banyak penolakan.  Akhirnya aku hanya melihat melalui handphone Bapak.  Karena saat itu handphone Bapak satu-satunya yang bisa internet.  Handphone aku masih jadul banget bahkan gambarnya saja masih blur kotak-kotak. Lebih mirip puzzle daripada wallpaper.  Saat loading di handphone Bapak aku sama sekali tidak berharap. Semua harapan aku sudah patah.  

"Selamat kamu diterima"

Kalimat pertama yang aku baca.  Antara percaya,  bingung dan tidak menyangka. Masa iya aku keterima?  UNJ?  Jadi guru?  Ya Allah..

Aku segera lari ke kebun belakang.  Bapak sedang sibuk merapikan pohon jambu yang sudah mau panen.  "Pak,  aku keterima di UNJ" teriakku saat melihat Bapak.  "Salah nama kali?  Coba cek lagi?" kata Bapakku.  Aku yang hanya lihat dari handphone jadi ragu juga,  jangan-jangan memang salah nih.  Aku ke depan menghampiri Mama yang sibuk membungkus rempeyek untuk dijual.  "Ma,  aku lulus di UNJ masa.  Ini bener ngga ya ma?" tanyaku pada Mama.  Aku jadi ragu karena komentar Bapak barusan.  "Biologi atau olahraga?" jawab Mama singkat tapi membuat aku bagai tersambar petir.  Aku lupa kalau di UNJ aku daftar Pendidikan Biologi dan Pendidikan Olahraga.  Waktu itu aku pilih asal aja.  Pikirku masa iya sih jurusan olahraga aku ngga keterima?  Nah kalo beneran keterima di Pendidikan Olahraga bagaimana ini?  Olahraga aja ngga pernah. 

Komentar kedua orangtuaku sungguh diluar dugaan. Aku segera memakai jaket dan kerudung langsung berangkat ke warnet.  Aku harus mamastikan sejelas-jelasnya.  Aku beneran keterima atau tidak.  Sampai di warnet tanganku gemetar parah.  Rasanya seluruh harapan ada di jari-jariku.  Alhamdulillah loadingnya tidak lama dan aku langsung mendapatkan hasil yang aku harapkan.  Aku keterima di Pendidikan Biologi UNJ.  Semua ragu dan takutku hilang.  Untuk lebih jelasnya aku print pengumuman itu untuk kuberikan pada Bapak dan Mama.  Saat sampai rumah ternyata Bapak dan Mama sudah menunggu di ruang tamu.  Mereka mengucapkan selamat dan percaya 100% setelah melihat print hasil pengumuman.  

Mama: Untung bukan jurusan olahraga ya.. 

Aku: Iya ma.. 

Bapak: UNJ itu dimana? 

Aku: Jakarta pak, tapi aku juga ngga tau sih dimana.. 

Bapak: KAMU INI KOK NGELAMAR TAPI NGGA TAU TEMPAT, TERUS BESOK KULIAHNYA GIMANA??

Aku: ((Kabuurr))

Foto bahagia jadi Mahasiswi Jakarta,  hehe

Note: Sejak TK sampai SMA hidupku hanya Pamulang - Ciputat.  Rasanya bosan sekali,  makanya kuliah ngga mau banget di Ciputat lagi.  Nekat deh aku cari kampus yang jauh-jauh tapi ngga sampe luar Jabodetabek 😂

[Mission complete] 😜😜😜😜