KKL ini aku ambil bidang aves, karena emang sukanya burung. simple. ga bnyk alatnya dan kerjanya juga cuma jalan-jalan sambil nyari burung. nah kelompokku ada dinda, rahmat, aziiz dan rezki (mas-ku, hehe)
pagi-pagi selesai sarapan kita udah siap pengamatan, namun sayangnya babeh selaku dosen pembimbing kita bilangnya ga ikut.. babeh mau nyari capung katanya, huhu. ya sudahlah dengan kekuatan bulan kitapun berangkat...
Belum jauh-jauh dari tempat penginapan kita sudah di sambut mesra oleh burung indah rupawan. selidik selidik, sorot sorot. keluarkan binokuler dan monokuler dan dinda mengeluarkan kameranya.. wah sulit banget nih melihat sosok burung ini.. Setelah sabar dan ikut gesit mengikuti gerak burung iniakhirnya kita bisa melihat dengan jelas siapa burung ini. dia adalah empuloh janggut. Menurut rezki suaranya dari tadi udah kedengeran namun dia masih belum yakin karena belum lihat secara langsung. kemudian kita jalan dan rahmat selaku ketua kelompok memutuskan untuk membagi menjadi 2 grup. rahmat bersama aziiz jalan lebih dulu dan aku, rezki dan dinda masih mengamati daerah sekitar. waktu menetap sekitar 10 menit. nah lagi-lagi kami tergoda oleh satu mahluk bersayap yang tengger dengan indah diatas pohon yang sangat tinggi, dinda dengan sigap memotret namun sayang letak burung ini terlalu jauh sehingga di kamera pun tidak terlihat apa lagi dengan binokuler yang aku pegang. satu-satunya harapan adalah pada rezki yang memegang monokuler, setelah sudut didapatkan dia masih kurang jelas mengamati burung ini. aku yang akhirnya turun tangan untuk melihat dan bukannya senang aku malah kesal karena ternyata burung yang bertengger itu adalah burung cucak kutilang yang populasinya di kampus kami sangat banyak. fiuuhhh
kami melanjutkan perjalanan dan menatap ke langit seperti biasa burung walet lincii dengan indahnya melalui kami.dan disekitar pepohonan yang kami lewati terlihat ada merbah crukcuk sedang bermain riang pada ranting-ranting. namun ada satu burung lagi yang sangat menggodaku, pertama yang aku lihat adalah burung ini berwarna hijau. sayangnya dia sangat lincah kesana kemari. ternyata bukan hanya aku yang tergoda namun dinda dan rezki pun sangat mengharapkan bisa melihat burung yang indah ini dan setelah menit berganti menit akhirnya kami dapat mendeskripsikan burung ini yang ternyata adalah burung cicak daun sayap biru dan kami terkejut saat kami berjalan kami dibalap oleh sebuah mobil yang berisi anak-anak dari kelompok lain namun di dalam mobil itu ada babeh, wah pembimbing kami curang sekali naik mobil. aku, dinda dan rezki hanya melambaikan tangan pada babeh namun aku lebih terkejut lagi ketika ternyata babeh turun dari mobil ketika melihat rahmat dan aziiz yang berada sekitar beberapa meter di depan kami. akhirnya pembimbing kami ikut dalam pengamatan burung dan mungkin beliau sudah lupa terhadap rencananya untuk mencari capung. hihi. oke lanjut saat perjalanan kami juga melihat merbah mata merah burung yang unik, aku baru pertama kali liat. awalnya mengira kalau burung ini tuh burung gereja, hehe. dari jauh agak mirip. nah kita juga melihat burung jinjing batu datang berbarengan dengan burung cabe dan kita melihat burung besar sekali lewat, kami mengira itu el;ang dan berharap merak. namun selama kita selidiki burungnya ngga muncul lagi. tapi ketika bertemu dengan rahmat dia bilang tadi melihat burung kangkareng perut putih nah berarti sama dengan burung yang tadi kami lihat sayangnya kami belum bisa mendeskripsikannya karena kami hanya melihat siluet. kemudian kami melihat burung layang-layang batu yang terbang lincahnya mirip sekali dengan walet lincii. Oh ya, kami juga mendengar suara cekakak sungai sangat nyaring di dekat jembatan yang dibawahnya terdapat aliran sungai oh iya saat di jembatan kami bertemu dengan rahmat, aziiz dan babeh lagi istirahat. Dan mendapat info kalau mereka bertemu cucak kuning dan punai kecil huaaa mupeng pengen liat padahal. semoga nanti ketemu deh. Beberapa menit kami istirahat di jembatan karena babeh terlihat sangat lelah dan kami disambut dengan penampakan burung elang laut aku yang terkejut hanya bisa megap-megap kayak orang asma sambil nunjuk-nunjuk, babeh dan dinda yang melihat reaksi aku langsung nengok dan bersorak "wuih elang" dan menjepret dengan kamera mereka. babeh senang sekali dapat memotret elang dengan jarak yang cukup dekat. Setelah ini kami berniat untuk menuju savana yang katanya ada burung merak dan kita bisa bebas melihat burung elang terbang. namun sayangnya babeh udah capek dan mau istirahat. ya sudah kita mengantar babeh pulang ke camp dan kita melanjutkan kembali perjalanan menuju savana...
selama perjalanan menuju savana kami jarang mengamati, karena hutan sekitar kami masih hutan buatan. yang terlihat malah lutung dan macaca. namun ketika belokkan kami melihat burung kirik-kirik laut bertengger sangat cantik. warna warninya penuh pesona. namun ada hal yang sangat mengejutkan yaitu dinda mendengar suara om (harimau) untungnya aku ngga denger jadi ngga panik kayak dinda. karena rahmat meyakinkan agar kita tetap melanjutkan perjalanan kami pun berjalan sedikit cepat namun sayangnya kini suara si om makin kencang dan aku mendengar suaranya dengan jelas "hhhmmmmmmmm"
kini aku yang panik "mat, ini sih namanya kita malah nyamperin si om. sumpah gue takut mat" namun si trio cowok-cowok itu tetep mau lanjut, mereka yakin disavana kita akan mendapatkan banyak hal yang menarik. akhirnya aku dan dinda mengikuti kemauan cowok-cowok itu.
pada plang awal tertulis savana sadengan 1 km. namun kita berjalan sudah 1 jam tapi belum sampai juga. akhirnya aku dan dinda minta istirahat, awalnya rahmat menolak namun akhirnya dia setuju juga walau dia tidak ikut istirahat. dia melanjutkan perjalanan ddengan kamera dan meninggalkan tasnya karena dia yakin savana tidak jauh lagi. dengan santai-santai kami menunggu rahmat kembali lagi. tapi ternyata dia sangat lama kembali dan kami menganggap perjalanan kita masih jauh. setelah rahmat kembali lagi kami segera menanyakan "masih jauh ya?" tapi dia bilang "ngga kok dikit lagi" entah jawaban itu hanya hiburan atau kenyataan. dan kami melanjutkan perjalanan kami yang ternyata memang hanya sangat sebentar lagi. melihat adanya kelompok lain sedang duduk-duduk kamipun segera bergabung. dan aku terpesona melihat adanya tower yang ditunjukkan memang untuk pengamatan. langsung saja aku, rezki dan aziiz naik ke atas tower. suasanya sangat menyenangkan. karena sudah siang kami akhirnya makan siang dulu diatas dan setelah selesai makan rahmat dan dinda mengajakku turun untuk mengelilingi savana. akupun setuju dan rezki bersama aziiz tetap diatas.
Oh iya, sebelumnya rahmat bilang dia bertemu dengan ayam hutan tadi saat berjalan sendiri dan kami pun berkeliling savana. dengan cuaca panas dan tidak membawa minum kami terus saja berjalan berharap menemukan merak. namun kami justru melihat elang jawa sedang bertengger. wahkesempatan yang sangat langka aku bisa melihat elang tengger. kemudian kami melihat burung jalak putih, bentet kelabu, dan bangau tongtong. dan ketika kami asik mengamati bangau terdengar suara merak sangat dekat dan saat aku dan dinda menengok tepat seekor merak hijau jawa betina loncat dari pohon. huaaaa keren bgt, aku sampai terduduk melihatnya. rahmat malah ketawa senang melihat aku dan dinda lemas melihat merak, dia sih udah pernah lihat di baluran. huft
kami melanjutkan perjalanan sampai terlelah dan duduk di bawah pohon agar terhindar dari sinar matahari. saat terduduk kami melihat burung srigunting hitam bertengger tepat di depan kami. Setelah merasa sangat haus akhirnya kami kembali ke tower. Bertemu dengan ibu yang tinggal disana untuk penelitian tentang banteng. setelah berbincang-bincang dengan beliau sambil numpang sholat kami dapat info bahwa meraknya akan masuk kedalam savana saat sore hari dan siang hari. akhirnya sepanjang siang kami tidur di atas tower. sampai jam setengah 3 sore aziiz bersorak karena dia melihat burung merak hijau jawa namun yang jantan dan kemudian disusul betina dan semakin lama semakin banyak merak yang datang. kami sangat menikmati suasana ini sampai lupa waktu. awalnya memang kami meminta dijemput dengan mobil jam 5 sore namun sampai jam 5 belum juga ada mobil yang datang. kami malah asik mengamati banteng dan sesekali babi hutan menampakkan wajahnya bersama anak-anaknya. Setelah jam 5 kami segera turun dari tower dan saat dibawah ada penjaga yang bertanya "udah puas liat meraknya? mau pulang naik apa?" kami segera tertawa dan menjawab akan dijemput dengan mobil namun mobilnya belum juga datang. dan dia menjawab "wah mobilnya mogok" dan kami segera bergegas pulang karena perjalanan pulang akan sangat horor ketika gelap. aku yang takut gelap sudah siap sedia membawa headlamp dan ternyata dinda juga membawa senter. langkah kaki kami sangat cepat karena memburu waktu. sampai keadaan terasa mencekam ketika kita melewati hutan yang sangat gelap. aku merasa ada yang mengikuti, aku terus menerus panik namun rahmat lagi-lagi memaksaku untuk tenang. dengan pola jalan kami ber 5 adalah membentuk huruf X yaitu dinda, rahmat didepan, aziiz ditengah dan aku, rezki dibelakang. aku terus menerus menyuruh aziiz menyamakan jalannya dengan rahmat dinda agar jarak kita tidak terlalu jauh namun tetap saja huruf X yang terbentuk, mungkin aziiz sudah sangat lelah. dengan terus berdzikir kami melalui jalanan berbatu.
ketika diperjalanan kami bertemu seorang kakek-kakek jalan sendirian tanpa lampu bdan rahmat menyapa kekek itui namun kakek itu tidak juga menjawab. ah aku semakin panik dan suara kaki yang berjalan mengikutiku di belakang terus saja terdengar. sampai ada motor yang berlalu dan menanyakan kami "kalian kelompok yang dari sadengan ya?" kami segera menjawab "iya pak, maaf kemaleman" namun dia malah ingin melanjutkan perjalanan sambil bilang "oh iya, ada satu kelompok lagi yang belum pulang." dan kami semakin panik, ada apa dengan semua ini? mungkin karena kita kurang melaksanakan etika ketika berada di lapangan. ini sebuah pelajaran yang sangat berharga.
sesampainya di camp bukan rasa lega yang kami rasakan namun takut, babeh berdiri dan menatap kami dengan pandangan sinis. untungnya rahmat yang kena semprot, hihi
"jam berapa ini? lu gila kali mat" kata babeh
"maap beh, tadi minta di jemput tapi ternyata mobilnya mogok" jawab rahmat
"gue panik lah dibilangin anak buah gue belum balik, besok jam 3 harus udah pulang" kata babeh
"iya beh, maaf" jawab kita kompak
"tadi siapa aja yang bawa senter" tanya babeh lagi
aku, dinda dan aziiz menunjuk tangan
"untung lu pada bawa senter, ga kenapa-kenapa. satu kelompok lagi ini belum pulang" kata babeh dengan muka panik
aku tidak berani menunjukkan muka panik namun kata orang yang berada di camp muka aku sangat panik, seperti mau nangis.. huaaa
tapi sebagai ganti kepanikan babeh kami memberi tahu bahwa kita bertemu merak dan elang jawa di sadengan dan ada fotonya. babeh langsung tersenyum bahkan sampai tertawa. kemudian babeh sholat magrib, fiuuhh untung saja tidak sampai kenapa-kenapa.
No comments:
Post a Comment