ibuku adalah orang nomor 1 dalam hidupku. apapun akan aku usahakan demi ibu. aku fikir semua anak akan seperti itu kepada sosok ibu. namun ternyata tidak. aku melihat seorang ibu menangis. air mata yang menetes sangat menggambarkan betapa pedih hatinya. kucoba mendekatinya dan mendengarkan segala keluh kesahnya. ia hanya berkata
"saya kecewa"
hanya itu yang mampu diucapkan sang ibu, air matanya tidak sanggup dihentikan. aku hanya menunggu. sampai ibu benar-benar berhenti menangis. aku melihat digenggaman tangannya ada sebuah foto lama. warnanya sudah menguning kecoklatan menandakan usia sang foto. didalam foto itu ada sang ibu ketika muda dan memangku seorang anak perempuan. aku terkejut. jangan bilang sang ibu mengis karena anaknya yang berada dalam foto ini? jangan bilang sang anak tega membuat ibunya mengis? jangan bilang sang anak tidak ada disini saat ibunya membutuhkannya?
aku hanya sibuk bertanya dalam hati, melihatku terpaku sang ibu hanya berkata.
"jangan pernah kamu membuat ibumu mengis nak, air mata ibumu terlalu berharga jika dibandingkan dengan nyawamu sendiri"
aku terdiam. aku mengangguk dan mengerti. sang ibu ini sudah sangat sakit hati dengan sang anak yang dicintainya. aku segera pulang dan memeluk erat ibuku dan berjanji tidak akan membuatnya kecewa akan diriku.
"saya kecewa"
hanya itu yang mampu diucapkan sang ibu, air matanya tidak sanggup dihentikan. aku hanya menunggu. sampai ibu benar-benar berhenti menangis. aku melihat digenggaman tangannya ada sebuah foto lama. warnanya sudah menguning kecoklatan menandakan usia sang foto. didalam foto itu ada sang ibu ketika muda dan memangku seorang anak perempuan. aku terkejut. jangan bilang sang ibu mengis karena anaknya yang berada dalam foto ini? jangan bilang sang anak tega membuat ibunya mengis? jangan bilang sang anak tidak ada disini saat ibunya membutuhkannya?
aku hanya sibuk bertanya dalam hati, melihatku terpaku sang ibu hanya berkata.
"jangan pernah kamu membuat ibumu mengis nak, air mata ibumu terlalu berharga jika dibandingkan dengan nyawamu sendiri"
aku terdiam. aku mengangguk dan mengerti. sang ibu ini sudah sangat sakit hati dengan sang anak yang dicintainya. aku segera pulang dan memeluk erat ibuku dan berjanji tidak akan membuatnya kecewa akan diriku.
No comments:
Post a Comment