pagi hari yang cerah membuat adrenalinku meningkat untuk membantu ibuku berjualan diwarung,
mama sibuk menyiapkan aneka makanan untuk dijual dan aku hanya membereskan jajanan-jajanan anak kecil dan membuat aneka macam es mambo kesukaan anak-anak didekat rumahku..
tersentak aku terkejut dengan seorang anak kecil bernama Ali..
dia terengah-engah menghampiriku,,
Ali : kak, aku mau beli es mambo.. tapi utang dulu boleh ga?
Aku : oh iya, mau yg mana?
Ali : yang biru kak...
Ali semangat sekali, dinikmatinya es mambo itu seakan belum minum sejak kemarin..
kemudian ia pergi, namun yang aku heran ia berbelok ke kiri, sedangkan rumahnya belok ke arah kanan,
"mungkin mau main" pikirku dalam hati..
saat siang tiba, Ali datang lagi dengan badan berbau matahari, aku menatapnya seraya bertanya
"mau beli apa lg?"
Ali tampaknya sangat lelah dan ingin beristirahat, kemudian ia duduk di kursi di depan warungku..
ketika aku hampiri dia, ia segera memberiku uang Rp 1.000,00
"sama apa lagi nih? masih sisa Rp 500,00" tanyaku pada Ali..
kemudian ia menghapus keringatnya dan masuk ke dalam warungku..
"es lagi aja deh kak.. haus bgt nih" jawab Ali sambil mengambil es di dalam kulkas
"okeh" sahutku
"kamu tadi darimana?" tanyaku lagi
"abis ngamen kak di komplek depan" jawab Ali polos..
aku terdiam, anak sekecil itu sangat mandiri.. aku malu dibuatnya, ketika seumurnya mungkin aku hanya minta kepada mama untuk jajan ini itu..
"hei Ali, makan es mulu nih, banyak duit kayaknya" sapa si soleh (anak sebaya Ali) dari kejauhan
"hehe sini lu" sahut Ali
"tadi kemana aja li?" tanya Soleh
"kedepan doang, mau es lu? ambil deh.. ni gw masih ada gopek" jawab Ali
"beneran? Asik......" Soleh berteriak dan mengambil es mambo dikulkas
seorang anak yang mungkin untuk jajan saja tidak mendapat cukup uang saku dari orang tuanya pun mampu memberi kepada kawannya, lalu kenapa kita tidak?
sebuah pelajaran yang mengharuskan kita selalu bersyukur, tidak ragu untuk memberi dan jangan mudah mengeluh..
ikhlas adalah kunci dari kedewasaan yang ada pada jiwa si Ali :D
mama sibuk menyiapkan aneka makanan untuk dijual dan aku hanya membereskan jajanan-jajanan anak kecil dan membuat aneka macam es mambo kesukaan anak-anak didekat rumahku..
tersentak aku terkejut dengan seorang anak kecil bernama Ali..
dia terengah-engah menghampiriku,,
Ali : kak, aku mau beli es mambo.. tapi utang dulu boleh ga?
Aku : oh iya, mau yg mana?
Ali : yang biru kak...
Ali semangat sekali, dinikmatinya es mambo itu seakan belum minum sejak kemarin..
kemudian ia pergi, namun yang aku heran ia berbelok ke kiri, sedangkan rumahnya belok ke arah kanan,
"mungkin mau main" pikirku dalam hati..
saat siang tiba, Ali datang lagi dengan badan berbau matahari, aku menatapnya seraya bertanya
"mau beli apa lg?"
Ali tampaknya sangat lelah dan ingin beristirahat, kemudian ia duduk di kursi di depan warungku..
ketika aku hampiri dia, ia segera memberiku uang Rp 1.000,00
"sama apa lagi nih? masih sisa Rp 500,00" tanyaku pada Ali..
kemudian ia menghapus keringatnya dan masuk ke dalam warungku..
"es lagi aja deh kak.. haus bgt nih" jawab Ali sambil mengambil es di dalam kulkas
"okeh" sahutku
"kamu tadi darimana?" tanyaku lagi
"abis ngamen kak di komplek depan" jawab Ali polos..
aku terdiam, anak sekecil itu sangat mandiri.. aku malu dibuatnya, ketika seumurnya mungkin aku hanya minta kepada mama untuk jajan ini itu..
"hei Ali, makan es mulu nih, banyak duit kayaknya" sapa si soleh (anak sebaya Ali) dari kejauhan
"hehe sini lu" sahut Ali
"tadi kemana aja li?" tanya Soleh
"kedepan doang, mau es lu? ambil deh.. ni gw masih ada gopek" jawab Ali
"beneran? Asik......" Soleh berteriak dan mengambil es mambo dikulkas
seorang anak yang mungkin untuk jajan saja tidak mendapat cukup uang saku dari orang tuanya pun mampu memberi kepada kawannya, lalu kenapa kita tidak?
sebuah pelajaran yang mengharuskan kita selalu bersyukur, tidak ragu untuk memberi dan jangan mudah mengeluh..
ikhlas adalah kunci dari kedewasaan yang ada pada jiwa si Ali :D
No comments:
Post a Comment