'gw sayang sama lu'
kata ini terucap setelah persahaban mereka selama ini.
Nadya hanya terdiam, tidak dapat ia pungkiri, hatinya pun merasa hal yang sama.
'yakin lu?' tanya Nabila dengan ragu.
Kini Reza yang terdiam, ia tahu posisinya tidak baik. Tapi ia benar-benar mencintai Nadya,
'maaf, tapi gw emang sayang sama lu' jawab Reza tegas.
Nadya memutar otak, banyak kendala untuk ia berkata iya. Dia terbayang bila Sally tahu, dia akan punya banyak musuh.
'stres lu za, inget Sally ..'
suara Nadya agak lirih.
'iya gw tau lu temen deket dia, tapi gw sayang sama lu, bukan sama dia!' Reza semakin tegas.
'ya tapi dia sayang banget sama lu, udah si sama dia aja' paksa Nadya.
'maaf deh, kalo gw mau dari dulu udah gw tembak dia, tapi gw ga ada feel' suara Reza jadi lirih.
'gw juga sayang lu za, tapi gimana?' Nadya tak kuat menahan air matanya.
Reza terpana,
'ya udah? Kenapa sedih?'
'gw ga enak banget sama Sally' Nadya terisak-isak.
'udah tenang aja, dia ga bakal gimana-gimana, yang penting kan kita sama-sama seneng'
jawab Reza menenangkan.
Sejak itu status mereka berubah dari sahabat menjadi pacar.
**
Di sekolah, keakraban mereka semakin terlihat. Sehingga Sally akhirnya mengetahui kenyataan pahit ini. Sally benar-benar tidak terima, sekarang Sally menjadi ketus jika bertemu Nadya, Reza prihatin dengan keadaan ini. Benar-benar tidak seperti yang ia harapkan, Reza jadi merasa sangat bersalah.
**
Suatu malam, Reza menelpon Nadya,
Reza: halo Nad, lagi apa ?
Nadya: lagi baca buku aja ni, tumben kamu telpon malem-malem
Reza: Nad, aku bosen..
Nadya: bosen kenapa za?
Reza: kita udahan aja yah..
Nadya diam, kata-kata itu benar-benar menusuk hatinya
Reza: ya kayaknya aku lebih nyaman jadi sahabat kamu aja, ga lebih
Nadya: jadi kamu bosen sama aku?
Reza: ya itu yang aku rasain sekarang.
Nadya: ohh, ya udah
telpon segera ditutup, Nadya menangis sejadi jadinya. Benar-benar sakit hatinya menerima kenyataan ini. Tanpa Nadya ketahui, Reza pun menangis.
Ini keputusan terbaik baginya, ia tidak ingin Nadya memiliki musuh.
**
Setelah Sally tahu Nadya dan Reza sudah tidak ada hubungan apa-apa, Sally kembali akrab dengan Nadya. Reza dapat tersenyum, setidaknya kini Nadya tidak memiliki musuh. Walau perih hati Reza, tapi ini jalan terbaik.
**
nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)
kata ini terucap setelah persahaban mereka selama ini.
Nadya hanya terdiam, tidak dapat ia pungkiri, hatinya pun merasa hal yang sama.
'yakin lu?' tanya Nabila dengan ragu.
Kini Reza yang terdiam, ia tahu posisinya tidak baik. Tapi ia benar-benar mencintai Nadya,
'maaf, tapi gw emang sayang sama lu' jawab Reza tegas.
Nadya memutar otak, banyak kendala untuk ia berkata iya. Dia terbayang bila Sally tahu, dia akan punya banyak musuh.
'stres lu za, inget Sally ..'
suara Nadya agak lirih.
'iya gw tau lu temen deket dia, tapi gw sayang sama lu, bukan sama dia!' Reza semakin tegas.
'ya tapi dia sayang banget sama lu, udah si sama dia aja' paksa Nadya.
'maaf deh, kalo gw mau dari dulu udah gw tembak dia, tapi gw ga ada feel' suara Reza jadi lirih.
'gw juga sayang lu za, tapi gimana?' Nadya tak kuat menahan air matanya.
Reza terpana,
'ya udah? Kenapa sedih?'
'gw ga enak banget sama Sally' Nadya terisak-isak.
'udah tenang aja, dia ga bakal gimana-gimana, yang penting kan kita sama-sama seneng'
jawab Reza menenangkan.
Sejak itu status mereka berubah dari sahabat menjadi pacar.
**
Di sekolah, keakraban mereka semakin terlihat. Sehingga Sally akhirnya mengetahui kenyataan pahit ini. Sally benar-benar tidak terima, sekarang Sally menjadi ketus jika bertemu Nadya, Reza prihatin dengan keadaan ini. Benar-benar tidak seperti yang ia harapkan, Reza jadi merasa sangat bersalah.
**
Suatu malam, Reza menelpon Nadya,
Reza: halo Nad, lagi apa ?
Nadya: lagi baca buku aja ni, tumben kamu telpon malem-malem
Reza: Nad, aku bosen..
Nadya: bosen kenapa za?
Reza: kita udahan aja yah..
Nadya diam, kata-kata itu benar-benar menusuk hatinya
Reza: ya kayaknya aku lebih nyaman jadi sahabat kamu aja, ga lebih
Nadya: jadi kamu bosen sama aku?
Reza: ya itu yang aku rasain sekarang.
Nadya: ohh, ya udah
telpon segera ditutup, Nadya menangis sejadi jadinya. Benar-benar sakit hatinya menerima kenyataan ini. Tanpa Nadya ketahui, Reza pun menangis.
Ini keputusan terbaik baginya, ia tidak ingin Nadya memiliki musuh.
**
Setelah Sally tahu Nadya dan Reza sudah tidak ada hubungan apa-apa, Sally kembali akrab dengan Nadya. Reza dapat tersenyum, setidaknya kini Nadya tidak memiliki musuh. Walau perih hati Reza, tapi ini jalan terbaik.
**
nb: cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan nama, karakter, dan lokasi itu hanya kebetulan. Enjoy reading :)